top of page
Cari
  • Gambar penuliswaterpro

Pencemaran Sungai dan Masalah air di Jakarta

Diperbarui: 15 Okt 2019

Perkembangan DKI Jakarta yang pesat sejak tahun 1960-an menyebabkan tingginya populasi Jakarta hingga kini mencapai lebih dari 10 juta jiwa yang terdapat juga masalah air. Meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas di kota Jakarta menuntut adanya pelayanan publik dasar yang baik untuk bisa menunjang kehidupan kota. Namun, ketidakmampuan pemerintah dalam menyediakan prasarana yang layak mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan, seperti pencemaran sungai dan masalah air lainnya.

Penelitian dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)juga menunjukkan bahwa 96% air perkotaan di Jakarta dalam kondisi tercemar berat. Sementara itu data dari Dinas lingkungan hidup DKI Jakarta mengatakan ada peningkatan pencemaran sungai dan masalah air pada kategori berat. Berdasarkan pantauan tersebut, terlihat kualitas air sungai yang baik pada 2014-2015 telah menghilang pada 2016-2017. Kemudian kualitas air sungai yang tercemar ringan pada 2014 ada 23 persen, lalu menurun 17 persen pada 2015, menghilang pada 2016 dan meningkat jumlahnya sebanyak 12 persen pada 2017.

Kualitas air sungai yang tercemar sedang pada 2014 mencapai 44 persen. Pada 2015 menurun menjadi 39 persen. Namun, meningkat pada 2016 sebanyak 40 persen, dan menurun lagi pada 2017 sebanyak 17 persen. Kualitas air yang tercemar berat mencapai 32 persen pada 2014. Meningkat pada 2015 sebanyak 43 persen, 2016 mencapai 60 persen dan 2017 sebanyak 61 persen.







96 tampilan0 komentar
bottom of page